Tentang Kuliah ini
It’s all too common for developers to start coding an application without a formal architecture in place. Without a clear and welldefined architecture, most developers and architects will resort to the de facto standard traditional layered architecture pattern (also called the n-tier architecture), creating implicit layers by separating source-code modules into packages. Unfortunately, what often results from this practice is a collection of unorganized source-code modules that lack clear roles, responsibilities, and relationships to one another. This is commonly referred to as the big ball of mud architecture anti-pattern.
source : Software Architecture Patterns - Mark Richards
Komentar (0)
Buku Referensi yang digunakan
2 Bagian
- 0:00 hr
Pertemuan 15
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 15
143.82 KB
Pertemuan 14
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 14
273.62 KB
Pertemuan 13
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 13
490.56 KB
Pertemuan 12
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 12
620.00 KB
Pertemuan 11
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 11
584.74 KB
Pertemuan 10
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 10
715.36 KB
Pertemuan 9
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 9
254.06 KB
Pertemuan 7
2 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 7
1.49 MB
Estimasi Biaya Perangkat Lunak menggunakan Metode Use Case Point
360.86 KB
Pertemuan 6
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 6
815.40 KB
Pertemuan 5
1 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 5
181.81 KB
Pertemuan 4
2 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 4
291.52 KB
Pertemuan 4 - Usecase diagram
Penjelasan Usecase
543.81 KB
Pertemuan 3
2 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 3
3.21 MB
Slide Pertemuan ke 3
211.26 KB
Pertemuan 2
2 Bagian
- 0:00 hr
Jurnal pertemuan ke 2
1.84 MB
Slide pertemuan 2
Slide pertemuan ke 2
814.52 KB
Pertemuan 1
2 Bagian
- 0:00 hr
Kontrak Kuliah
676.98 KB
Jurnal pertemuan ke 1
1,002.89 KB
0
0 Ulasan