Headless CMS adalah sistem manajemen konten yang memisahkan Back-End (tempat mengelola konten) dari Front-End (tempat konten ditampilkan). Disebut "Headless" karena penggambaran konsepnya, di mana konten adalah "Tubuh", dan lapisan presentasi (misalnya website, aplikasi seluler) adalah "Kepala" yang terpisah. Berbeda dengan Traditional CMS (Seperti WordPress) yang menyatukan keduanya, Headless CMS mengirimkan konten melalui API (seperti RESTful atau GraphQL).
1. Fleksibilitas : Developer dapat menggunakan teknologi front-end apapun yang mereka suka (misalnya, React, Vue.js, atau aplikasi mobile) tanpa terikat pada sistem templating tertentu.
2. Omnichannel Delivery : Satu konten yang dibuat dapat digunakan kembali di berbagai platform, seperti website, aplikasi seluler, Smart TV, atau perangkat IoT, dari satu sumber data yang sama.
3. Skalabilitas dan Kinerja : Karena CMS hanya bertugas menyediakan data melalui API, performanya lebih baik dan lebih mudah diskalakan, terutama untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi.
4. Keamanan : Dengan tidak adanya front-end yang terhubung langsung ke CMS. permukaan serangan (attack surface) menjadi lebih kecil, sehingga meningkatkan keamanan.
1. Pilih Headless CMS : Tentukan platform Headless CMS yang akan digunakan. Berikut beberapa pilihan populer nya : Strapi, Contentful, Prismicm Sanity, dan Ghost
2. Siapkan Headless CMS :
- Daftar dan buat akun di CMS pilihan
- Buat content types (model konten) dan masukkan entries (konten) yang diperlukan
- Dapatkan API Keys atau token akses yang diperlukan untuk menghubungkan aplikasi
3. Ambil Konten Melalui API
- Gunakan API dari CMS tersebut, yang biasanya berupa RESTful atau GraphQL, untuk mengambil data konten yang sudah dibuat
4. Integrasikan dengan Laravel
- Di Laravel, gunakan HTTP Client (seperti Guzzle) untuk mengirimkan permintaan ke API Headless CMS

5. Gunakan Service dalam Controller
- Panggil atau suntikkan (inject) service class yang sudah dibuat ke dalam controller Laravel

- Dari Controller, panggil metode yang telah dibuat di service class untuk mengambil data, lalu kirimkan data tersebut ke tampilan (view)
6. Tampilkan Konten di View
- Buat file Blade view untuk menampilkan konten yang telah diterima dari controller

- Ulangi (loop) data yang diterima dari API untuk menampilkan setiap entri konten di halaman web